Saturday, June 2, 2007

NEVER STOP DOING EXERCISE/SPORT

Cileungsi, 2 Juni 2007

Tulisan ini adalah pengalaman pribadi penulis.


after having hyperuric acid desease, I did diet strictly. I avoided much proteins.
Later on, I got darah rendah or hypotensy. With the age of about 35 years, I felt that it was too early to have such pain.

I remember when I did medical check up for empoyment at JOB Petochina Tuban, I got the hypotensy. In the ocassion of cardio test, doctor asked me to do the test twice, for confirmation. In fact, my cardio/heart was not so good. Doctor sugested me to doing excercise regularly.

I was aware that I did sport very rarely. I started playing soccer again, at least once a week; yup until now.

On my first backs on socer field, I could not play as I want. In the past, I used to play soccer every day when I stayed in Klirong, Kebumen.

Result of my excercise was wonderful. I have not felt headache when I fell hungry.
Alhamdulillah.

Enough for now. Do not stop doing sport ya?!

Wassalam,

Dwi Darmanto

Friday, June 1, 2007

Tips Mengelola Asam Urat

Cileungsi, 2 Juni 2007

Tulisan-tulisan di bawah ini dirangkum dari pengalaman pribadi


HIDUP BERSAMA ASAM URAT

HISTORY
Saya mulai menderita asam urat mulai sekitar awal tahun 2002. Pola makan yang salah dan hobby makan jeroan (hati ayam) memicu munculnya asam urat.

Saya masih ingat bahwa saat-saat itu, sewaktu saya bekerja sebagai operator oil company lepas pantai, dengan sajian menu yang berprotein tinggi, membuat berat badan saya membengkak menjadi sekitar 76 kg (saat-saat sekarang, dengan tinggi badan 172 cm, saya memantain berat badan di 67 kg). Kedatangan seorang cook dari pilipina, yang tahu memanfaatkan jeroan ayam untuk dimasak menjadi menu yang lezat, membuat aku senang dan melahapnya dengan tanpa takaran. Harap diketahui bahwa sebelumnya di dining room tidak pernah dijumpai makanan jeroan. Harga jeroan di arab jauh lebih murah dari pada harga daging ayam; kebalikan dengan harga di jawa.

GEJALA-GEJALA
Gejala yang muncul pertama kali adalah bengkak di bagian sendi jempol kaki kiri (sendi ke-2 dari ujung jempol) atau biasa disebut “toe”. Sampai saat ini yang kambuh bergiliran, meliputi engkel kaki kanan dan kiri, ruas jari2 kaki kanan dan kiri.

OBAT-OBATAN
Saya menyimpulkan bahwa berbagai obat-obatan (baik yang diresepkan dokter maupun obat-obat tradisioal) yang dikonsumsi oleh penderita asam urat, secara garis besar dibagi menjadi 3 katagory:
1. Obat yang berfungsi mencegah pembentukan zat asam urat akibat metabolisme protein. Kita ketahui bersama bahwa asam urat adalah hasil samping proses metabolisme protein; dengan kelarutan terbatas, konsentrasi yang melebihi kelarutan asam urat, menjadikan terjadinya pembentukan kristal urat. Yang termasuk jenis obat ini adalah allopurinol/ziloric.
2. Obat yang berfungsi untuk anti radang/inflamasi dan anti sakit. Obat-obat yang berefek sangat cepat menghilangkan rasa sakit, perlu dicurigai dalam kelompok ini. Hati-hati dengan obat yang berlabel obat tradisional tetapi punya efek sangat cepat dalam menghilangkan rasa sakit, kemungkinan besar sudah ditambahi BKO (bahan kimia obat).
3. Obat yang membuat darah maupun urine lebih cenderung basa. Data penelitian menyebutkan semakin suasana basa, pembuangan asam urat melalui urine semakin besar. Sekedar info, bahwa buah-buahan yang masam tidak menyebabkan suasana urine cenderung asam. Yang membuat suasana asam adalah apabila kita mengkonsumsi banyak protein.


POLA MAKAN
Kadar parahnya penderita adalah berbeda-beda. Saya sendiri termasuk perderita yang sensitive. Dengan salah makan sedikit saja, bisa cepat terkena/kambuh. Menu berimbang sangat dianjurkan bagi para penderita. Usahakan jangan makan makanan sejenis dalam jumlah berlebih.

Buat saya sendiri, saya menghindari/mengurangi makanan-makanan seperti kacang-kacangan, jeroan, sea food non ikan, makanan berlemak tinggi, makanan kaleng/yang diawetkan (sarden, sosis), bayam, kol, kangkung, toge, daun kemangi, daun katu, dan lain-lain. Bahan yang saya makan di antaranya nasi, umbi-umbian, jagung, waluh jipang, cesim, wortel, tomat, sawi, kentang, buah-buahan, madu, susu, daging segar (ayam, sapi), ikan air tawar, ikan laut, dan lain-lain.

Durian mengandung lemak tinggi, saya sendiri pernah kambuh setelah mengkonsumsi 8 buah yang kecil-kecil dalam waktu sehari (jangan ditiru).

Saat ini saya sedang menikmati pola makan seperti di bawah ini. Dengan pola makan seperti ini, saya merasa nyaman dengan kondisi fisik saya. Diet "tidak ketat" tanpa obat.

Sarapan 1 atau 2 gelas jus buah (buah apa saja) jam 06:00 ~ 07:00.
Jam 08:00 ~ 09:00, makan karbohidrat dan protein dalam porsi kecil.
Kalo masih lapar, jam 10:00 ~ 10:30 minum 1 gelas jus buah lagi.

Makan siang:
Nasi
Lauk dari protein hewani (misal lele, daging ayam)
Sayur

Makan malam:
Boleh sama dengan menu makan siang.
Atau kalo mau lebih menurunkan kadar asam urat dlm darah, samakan saja dengan menu sarapan pagi, yaitu jus buah 1 gelas, minimal 30 menit kemudian diikuti dengan makan karbohydrat dan protein dalam porsi kecil.


Note: penderita harus selalu minum banyak air putih, karena pembuangan asam urat mayoritas melalui air kencing.

Berdasarkan pengalaman, apabila menu pagi, siang dan sore menggunakan protein hewani (walaupun yang diperbolehkan, seperti ayam, telor, dll), lambat laun kadar asam urat semakin tinggi. Pada gilirannya akan menjadi kambuh.

Dengan pola makan seperti ini, saya merasa sehat, bisa main bola kaki. Efek-efek yang lain tidak saya rasakan (atau belum mungkin? Hanya Alloh yang tahu. Semoga saja tidak)

Salam, semoga bermanfaat,
DD