Wednesday, March 4, 2009

CERITA SERIAL: YG LUCU2 DI LAPANGAN BOLA

Tokoh kita (Toki) Si Politikus
Toki sebenarnya pemain yg handal. Menjadi andalan tim. Karena ingin namanya sll perfect & tampil tanpa cela; malah memunculkan kelucuan2 & menjadikannya bak seorang politikus di lapangan bola.

Pidato Di Lapangan Bola
Sewaktu latihan sepak bola, andai ada kesempatan briefing, Toki akan benar2 memanfaatkannya.
Dia akan berpidato panjang lebar seperti tokoh partai menghadapi ribuan pendukungnya. Isi yg sebenarnya singkat, akan dijabarkannya menjadi bertele2 sehingga sangat membosankan untuk didengarkan (he..he..).

Lihai Berkelit
Main satu tim bersama Toki harus waspada. Tidak jarang dia senang apabila ada teman setimnya yg membuat kesalahan. Dia ingin selalu menjadi the best, tidak boleh ada teman yg melebihinya. Namanya akan merasa terangkat kalo teman setimnya (terutama yg bermain sama baik dgnya atau pesaing nya) melakukan kesalahan.
Pernah pada suatu permainan penting, ada pemain tengah, Meme yg melakukan kesalahan. Meme yg midfielder berniat mengoper ke belakang ke Toki yg defender. Karena sodoran bola dari Meme kurang keras, dengan mudah bola dpt direbut striker lawan. Sebenarnya Toki bisa saja menjatuhkan striker tsb (itulah yg seharusnya dia lakukan). Tapi dia memilih berbuat seperti seorang yg masih hijau di lapangan; yaitu mengambil bola dg sekali ambil/rebut. Seharusnya Toki bisa menghalangi atau bahkan menabrak badan si striker; tapi dia malah fokus kpd bola (bukan pada pemain). Maka dengan sangat mudah si striker lawan bisa melewati nya. Golpun tercipta. Baginya, nama dirinya yang tidak berbuat salah, adalah lebih penting dari pada terciptanya gol ke gawang sendiri.

Setelah itu, lantas Toki langsung menuding Meme sbg biang terjadinya gol tsb. Bagai seorang politikus, opini publik penonton pun langsung berhasil dipengaruhinya utk mengiyakan. Kasihan Meme, kesalahan yg diperbuatnya 'dipolitisir' supaya menjadi sebuah kesalahan yg jauh lebih besar.

Tom & Jerry
Dalam bermain maupun latihan, kalo Toki membuat kesalahan, dia selalu segera mencari kambing hitam. Pokoknya dirinya tidak boleh ada cacat.
Andai salah oper atau operannya melenceng, biasanya dia langsung menggosok2an sepatunya ke rumbut biar terkesan tadi ada tahi sapi yg menyebabkan operannya melenceng. Di lain waktu, dia memukul2kan ujung sepatunya ke tanah, seakan2 sepatunya terlalu sempit. Dll, dll; ada saja kambing hitam yg dia temukan.

Karena kebiasaannya mencari kambing hitam inilah, dia selalu disindir oleh Koko. Koko adalah pemain satu generasi dibawah Toki. Toki yg senior selalu memberi arahan kepada yuniornya termasuk Koko. Karena kesal sering diteriaki, Koko sering mebalas dgn menyindir Toki. Sewaktu Toki melakukan kesalahan, Koko tidak jarang menyindir dg ucapan "Kenapa? Kesalahan tadi karena ada tahi sapi atau apa?"
Di lain kesempatan, kalo koko membuat kesalahan, Toki langsung nyemprot "makanya kalo diajari yg nurut!"

Demikianlah Toki dan Koko yg 'ngeyelan' sering terlihat tdk akur di lapangan; seperti Tom and Jerry dlm serial film cartoon.


Gagal makan sate 30 tusuk
Setelah memenangkan pertandingan perdana di Ampih Bulus Pesantren dg score 4-1, Mas Tugiyo, seorang teman yg ngebon (istilah meminjam pemain) kami, menjamu kami berlima dari masing2 30 tusuk sate ayam Ambal yg terkenal gurih. (30 tusuk Bro, puas banget!!!)

Setelah sampai di rumah, aku cerita ke Adikku ttg sate ini. Maka, dengan semangat dan dengan harapan akan makan 30 tusuk sate, ikutlah Adikku main di Ampih pada pertandingan berikutnya.

Setelah memenangkan partai ke-2, spt biasa, jadilah kami menikmati hidangan sate Ambal dr Mas Tugiyo. Apa yg terjadi? Kali ini ternyata satu orang cuma kejatah hanya 10 tusuk. Kecewa? Iya dong! Kenyataan tidak seindah mimpi. He..he.. Harusnya bersyukur! Dasar serakah!


Si Ruud Gullit dari Jerukagung
Hampir semua orang pastillah mengenal Ruud Gullit. Pesepakbola beken asal Balanda. Berambut gimbal, berbadan tinggi besar dan berkulit agak kehitaman. Selalu memakai nomor punggung 10 di setiap pertandingan; layak karena memang pengaruhnya yg menonjol di setiap tim yg dia perkuat; baik tim Belanda maupun club AC Milan. Jabatan kapten kesebelasan terlalu sering disandangnya.

Itu Gullit, lengkap dengan prestasinya. Tak ayal, banyak yg mengidolakan Gullit. Terutama yg hobi bola, tidak terkecuali aku dulu.

Ada seorang pengidola Gullit yg sangat 'nyentrik' dari desa Jerukagung. Gullit yg ini sangat khas dan lucu, khas dengan gaya & dandanannya.

Berbekal kulit yg kehitaman dan kumis yg mirip Gullit asli, dia berusaha merubah dirinya menjadi real Gullit, sang idola.

Yang nyentrik dari Gullit ini adalah, walau kemampuan olah bolanya pas2an (he..he..), dia selalu tampil menyerupai Gullit. Dia selalu memakai kostum bola bernomor punggung 10, bergaya rambut dan kumis bak Gullit. Setiap orang yg melihatnya otomatis akan tersenyum dan langsung mengenali dia sebagai Gullit. Tidak hanya di lapangan bola saja dia bergaya spt itu, tetapi juga saat2 pergi ke tempat2 lain spt di angkot, di pasar, waktu sedang jalan2, dll.

Iya, dunia ini memang lengkap. He..he.. Semoga pahalanya banyak karena sudah banyak membuat banyak orang tersenyum.


Si 'Juve' Bintang Lapangan Klebengan
Kami juluki dia 'Si Juve'. Kami tidak banyak tahu siapa dia. Yg kami tahu, dia rajin latihan di lapangan bola lembah UGM dan dia mahasiswa D3 teknik UGM. Berbadan besar hitam ramah, dan berambut lurus hitam dibelah tengah. Belum pernah kami melihat dia di lapangan bola tanpa memakai kaos Juventus, lengan panjang lorek2 hitam putih. Boleh jadi karena nge-fans berat ke Juventus, dia borong selusin kostum Juve (he.he...).

Si Juve ini selalu menempati posisi penyerang. Mainnya tdk terlalu menonjol. Yg nyentrik dari 'Juve' yg ini adalah dia sangat menikmati jatuh, dan selalu memberikan senyuman ramah kepada siapapun, termasuk lawan yg menjegal dia. Menebarkan pesan perdamaian ke siapapun (heubat uih).

Baginya sepertinya mencetak gol tidaklah penting. Hatinya merasa puas jika dia jatuh dan wasit meniup peluit tanda free kick bagi timnya (lupa bahwa gol adalah tujuan? He..he.. ada-ada aja).

No comments: