Tuesday, June 17, 2008

Menyikapi Kasus Monas, FPI Vs Ahmadiah(?)

Jakarta, 17 Juni 2008

Summary pengajian Minggu ba’da maghrib, tanggal 15 Juni 2008
Ustad: Bpk Rusli Malik (ustad favorite gue)
Materi: Pemimpin (Wali) and para pemimpin (Auliya)

Isi:
Wali (bentuk single/tunggal). Umat muslim harus berwalikan Alloh, rasul, dan para orang2 mu’min.

Auliya (bentuk jamak). Orang2 kafir berwalikan sesembahan2 yang bukan Esa. Itulah kenapa disebut “jamak”.


Pembicaraan tentang ahmadiah
Menanggapi kasus monas, “penyerangan FPI kepada demonstran aliansi umat beragama yang di tunggangi ahmadiyah.

Sejarah ahmadiyah
Ahmadiah didirikan oleh kolonialisme inggris, sewaktu menjajah India, supaya perlawanan muslim India bisa dipatahkan. Dengan memunculkan ahmadiyah, konflik horizontal di kalangan muslim India terjadi; sehingga perjuangan melawan penjajah inggris akan mudah dipatahkan/menjadi lemah.

Inggris juga menciptakan sejenis ahmadiah di Iran, dengan tujuan yang sama. Tetapi kompaknya/konvergen nya muslim Iran, menjadikan aliran baru sejenis ahmadiah tersebut tidak berkembang.

Pusat ahmadiah adalah di Inggris. Mereka mempunyai stasiun TV sendiri untuk menyebarkan ajaran ahmadiah.

Di duga, Ahmadiyah masuk ke indonesia, dibawa oleh orang indonesia yang belajar ke inggris atau India. Setelah terkena pengaruh ahmadiah, mereka membawa ajaran itu ke tanah air.


Agenda Amerika/Barat terhadap Islam
Dengan dalih karena membuat nuklir/kimia, Amerika menyerang Irak walaupun tidak terbukti Irak memproduksi senjata pemusnah missal tsb. Amerika juga selalu menekan Iran dengan tuduhan memproduksi senjata nuklir. Padahal iran jelas2 menjelaskan bahwa mereka membuat nuklir hanya untuk pembangkit listrik saja, bukan untuk senjata. Begitulah perilaku Amerika. Dia tidak perduli dengan PBB (dia hanya sa’udele dhewe).

Beberapa kejadian/moment penting di dunia adalah tidak lepas dari peran Amerika melalui CIA nya. Banyak pemimpin dunia, yang berseberangan ideology dengan amerika, jatuh; ada indikasi kuat peran CIA ikut andil.

Kejadian2 selain ahmadiyah, spt Lia Aminuddin, Nabi palsu Ahmad Musaddiq, terorisme, kalo tidak di design oleh amerika, minimal mereka senang dengan kasus2 itu. Ini karena islam akan lemah, sulit bangkit untuk menjadi besar, karena sibuk dengan konflik antar kelompok muslim sendiri.

Seperti uraian di atas, Amerika tidak bisa mempengaruhi Iran, karena Muslim Iran bersatu/konvergen. Bersatu/konvergen nya muslim di indonesia, juga akan mengkhawatirkan Amerika. Pengaruh mereka tidak akan optimal kalo Islam di Indonesia bersatu.

Satu lagi kabar gembira dari Turki, sebelumnya Turki adalah selalu dipimpin oleh orang2 sekular. Pemakaian jilbab di sekolah2 umum dan oleh istri pejabat dilarang oleh pemerintah. Tetapi sejak partai2 Islam bisa bersatu, lalu yang memimpin negri itu orang2 Islam dari partai itu, sekarang bisa dilihat bahwa istri2 presiden dan perdana mentri memakai jilbab.


Sikap kita terhadap kasus monas
Asumsi bahwa ini didesign (minimal disenangi) oleh Anti Islam, kalo kita ikut panas, ikut larut dalam emosi, ikut teriak sana sini; Golongan anti Islam akan senang. Artinya kita berhasil terpancing/terjebak perangkap mereka.

Terbukti bahwa Gusdur sudah terpancing. Sudah ada konflik horizontal sesama muslim antara kelompok FPI dan NU. Ini yang disenangi oleh golongan anti Islam.

Sikap terbaik kita adalah menenangkan suasana yang panas menjadi dingin/tenang/tentram. Jangan ikut memperkeruh suasana. Sikap PKS yang tidak terpancing dengan kasus ini layak diacungi jempol, menunjukkan sikap “dewasa”.


Solusi menghadapi penyebaran ahmadiah
Yang menjadi sasaran empuk dan mudah dipengaruhi oleh aliran seperti ahmadiah adalah orang muslim yang awam, yang tidak punya kelompok pengajian, yang tidak ada ustad/ulama yang membiming mereka. Kalau mereka menghadapi masalah, tidak ada ustad tempat bertanya.

Kelompok golongan menengah ke bawah secara ekonomi, rawan juga terkena pengaruh aliran-aliran seperti ahmadiyah maupun gerakan kristenisasi. Sebagai contoh adalah kehidupan para pemulung TPA Bantar Gebang Bekasi. Jarang sekali ada ustad yang turun ke sana. Yang ada adalah sebuah bangunan oleh para penginjil yang menyebarkan ajaran Kristen, yang sekali dalam seminggu membagi sembako kepada masyarakat pemulung. Great appreciation buat beberapa teman muslim (termasuk Ustad Rusli Malik) yang memaintain pengajian/kehidupan islami di lingkurang TPA bantar gebang. Mereka akan bisa menjadi tempat bertanya bagi umat yang membutuhkan nya.

Tidak sedikit ulama/ustad/pemuka muslim kita, lebih asyik naik mimbar/podium/panggung dengan melempar statement ke sana sini yang membingungkan umat. Banyak ulama yang hanya berkutat pada kelompok pengajian nya sendiri, kurang peduli dengan kaum muslim pinggiran.

Solusi yang tepat adalah mengambil langkah2 nyata untuk bersilaturahi, mengadakan pendekatan kepada saudara2 yang belum terjamah oleh ustad; berdakwah ke mereka2 yang selama ini terpinggirkan atau kurang mendapatkan perhatian oleh para ustad; membuat pertahanan/buffer untuk menangkal masuknya aliran2 yang sesat, misal dengan mengadakan acara pengajian bulanan, mengadakan acara yasinan, dll. Yang paling sederhana dan efektif adalah kita memperhatikan lingkungan di sekitar kita, dan bentuklah buffer2 berupa pengajian2 yang melibatkan semua kalangan warga muslim.

Jamaah Tablig adalah salah satu contoh jamaah yang masuk ke lingkungan2 terpencil/terpinggirkan, tanpa di bayar. Bahkan mereka membiayai diri mereka sendiri, untuk untuk keperluan dakwah. Sementara di sisi yang lain, beberapa ulama terkenal tawar-menawar tariff untuk mau di undang menjadi pembicara dakwah ke suatu daerah.


Islam ke depan harus berkonvergensi
Ada berita gembira alhamdulillah dari Saudi Arabia. Dalam sebuah konggres di Riyad (?), Raja Faath yang merupakan pemimpin Islam Sunni telah menyerukan bahwa Sunni dan syiah adalah sama2 Islam, jadi gak ada masalah. Ini kalo bisa diikuti oleh umat, akan menjadikan Islam konvergen. Konvergensi akan menghasilkan kekuatan yang dasyat.

Berita gembira juga datang dari konggres para scientist Muslim yang berkomitment menjadikan Mekah dan Madinah menjadi pusat kajian/study Islam. Insyaalloh terealisasi nanti kalau tiba saat nya.

Segala kebenaran datangnya dari Alloh. Kesalahan dari Penulis.