Thursday, July 17, 2008

BAL2AN MASA KECIL

I) Main Di Halaman Rumah Mbah Purwo
Aku ingat sewaktu kelas 2 atau 3 SD N Klirong II. Dengan bola kecil plastik warna merah atau hijau, aku main sendirian di teras rumahku yang kecil. Kadang aku main bareng adikku Agus di teras rumah.

Kadang kami main di halaman belakang rumah Ipung, rumah yang pembangunannya macet seperti sebuah bangunan yang macet terkena imbas krisis ekonomi. Kalo gak ada teman, aku biasa main bola dg tembok rumah kosongnya Ipung. Sampai kadang banyak bekas2 bola di tembok, terutama waktu musim becek (semoga Ipung & keluarga memaafkan kenakalanku he.. he..).

Seusia kelas 3, 4, 5, 6 SD, aku ingat main bola bersama teman2. Ada Eko, Surono, Gano, Sugeng, Turiman, Basirun, Sino, Sudi, dll.

Ekone Bu Sri berbadan kecil, tapi cerdas. Di kelas, aku selalu kalah ranking dari dia. Logatnya masih bandek, karena dia baru pindah dari Semarang. Di Klirong, Eko ikut Mbahnya yaitu Bu Sri. Dia sahabat karibku tidak hanya waktu main bola, tapi juga dalam hal2 lain (belajar, dll). Eko enak diajak main bola operan2 pendek, secerdas orangnya. Aku paling suka main bola bareng dia. Karena lincahnya, dia sangat pantas mendapat julukan 'Si Kancil'. Seperti pemain PSSI, Abdul Kadir, mendapat julukan itu di era 70-an (kalo gak salah).

Surono, kalo main, selalu ingin ikut tim kuat. Dia ingin selalu menang. Kegrogian karena kekalahan, sangat tdk disukainya. Sekolahnya pintar, punya potensi akademik; tapi kasihan, karena kondisi ekonomi ortunya, dia sempat seperti frustasi, keluar dari SMA N Karanganyar (semoga Alloh melapangkan hatinya). Dia bisa memainkan bola dengan baik. Cukup enak buat kerja sama.

Gano punya tenaga yang kuat, kuda2nya juga kokoh. Tendangannya cukup keras. Mengkuti jejak Ramane (Bapaknya), dia sebenarnya lebih berbakat pencak silat dari pada main bola. Dalam beberapa kesempatan, jurus2 pencak silatnya ikut 'coba' dimainkan dlm permainan bola; terutama kalo berhadapan dg Turiman, yg selalu bermain 'bras-bres' tanpa pikiran. Sebagai defender, Gano dikenal pemberani dalam 'body charge' maupun men-takle lawan; tapi di sisi dia takut dengan bola. Bola keras, terutama yg dlm posisi disundul, sering dia hindari; walaupun membahayakan gawang sendiri. kepala nya legih dia lindungi dibanding dengan gawang tim nya. (ciri seorang ahli bela diri he..he..).

Sugeng selalu di posisi striker. Gaya adalah sangat penting baginya. Kalo mendapat umpan lambung di depan gawang lawan, bergaya dalam menyundul bola adalah lebih penting dari mencetak gol. Karena kegemarannya dlm bergaya ini, sering dlm dia melompat, bukannya tambah tinggi, tapi malahan menjadi lebih rendah.

Turiman tidak bisa bermain bola. Baginya main bola adalah menendang bola ke depan keras2. Dia akan senang,tertawa2, kalo bola tendangannya mengenai tubuh lawan.

Gomad, almarhum sepupuku (semoga Alloh mengampuni kesalahan2 nya slm hidup di dunia), adalah pemain kidal. Sebagai pemain kidal, tendangan kaki kirinya keras. Dia paling menyenangi posisi libero (back paling belakang). Untuk kerja sama, Gomad lumayan lah.

Di halaman Mbah Purwo, kadang kami menggunakan bola plastik. Yang paling sering, kami menggunakan bola buatan kami sendiri. Plastik2 bekas yg dikumpulkan dari 'blumbang' tempat sampah, dirangkai bola, kemudian di ikat2 pake tali yg melingkar. Jadilah bola yg empuk.

Halaman rumah Mbah Purwo punya keunikan. Tidak terlalu lebar (sekitar 4 atau 5 meter), tapi panjangnya 60 sampai 70 meter, sangat panjang. Yang unik, halaman rumah tsb melintasi 2 desa; Klirong dan Wanasari. Panjang lapangan bola bisa diatur sesuai jml pemain. Gawang dibuat dari batu/bata merah.

Karena main di halaman rumah orang, kadang ada sepeda/motor yg lewat yang mengganggu permainan kami. Kadang ada juga gerobak dorong khas kampung yg mengganggu permainan kami.

1 comment:

monex said...

hahahahahaha......